Anak saya sekolah di Rumah Tahfidz. Tipeny sama kayak saya. harus barengan. dengan rumah tahfidz ini saya berharap dia ada temannya menghafal. kemarin dia memilih menghafal bareng temannya daripada main yg lain. Waah bahagianya....
Saya di rumah nggak sekolah agama berdua. Dengan adek saya, anak nomor 3. Ya kami sellau sekolah di sekolah terbaik di DIY. Wkwkwkwk. Sampe kuliah. Tapi agama kami paling tipis. Adek saya untuk mengejar jadi pengurus takmir di Masjid Suciati. Ikut ikut kajian. Lah saya/ Mososk yo di rumah terus nggak ngapa ngapain/ Iya sih saya punya sanggar lukis. Tapi saya emang mau mati bawa kuas/ Ya nggak lah.
Mati itu sekali, hidup itu sehari.
Makanya kita harus menyiapkan yang sehari itu dengan sebaik baiknya. saya bahagia banget melukis bareng naka anak. Tapi tetap aja ada yang kurang. saya ingin waktu saya juga dekat dengan Allah. Mendekatkan anak anak dengan Allah. Alhamdulillah Allah mudahkan dengan adanya tempat orang tua saya. Lalu buat apa kalau nggak dimanfaatkan, ya, to?
Hidup ini harus bermanfaat tiap hari. Kita nggak ada yg tahu deadlinenya kapan. Saya mau kayak SMA. Memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya. saya harus bermanfaat untuk saya sendiri, dan orang orang di sekitar saya.Pertama yang saya udanga jelas adek saya. Lalu saudara saudara saya. ALlu baru tetangga. saya ingin mensholehkan kampung saya. Lalu daerah saya. Negara saya. Seluruh Dunia. Aamiin. Ya nggak papa kali ya impiannya tinggi. Wong impian baik. Saya juga nggak mau menunda. Harus mulai sekarang dan semangat dari sekarang. alhamdulillah sambutannya sangat baik. Yang daftar banyak. Mereka juga bahagia, senang, saya juga bahagia. Senang. Semoga mereka juga betah sampai nanti mereka gedhe buat setoran murojaah di Rumah Tahfidz saya.
0 komentar:
Posting Komentar